Beranda | Artikel
Tidak Berhasil Dakwah Secara Umum, Tanpa Diiringi Dakwah Tauhid
Kamis, 16 Juli 2020

Terkadang kita meninggalkan atau lupa sejenak dengan dakwah tauhid, yaitu dakwah agar kaum muslimin mengetahui & menunaikan hak-hak preogatif (khusus bagi) Allah saja serta dakwah menjauhi kesyirikan. Kita lebih semangat dan tertarik dengan dakwah tema lainnya seperti tema perbaikan akhlak, tema fikih muamalah, tema pernikahan dan rumah tangga atau tema parenting Islami. Tema-tema ini sangat bagus dan dibutuhkan oleh kaum muslimin, akan tetapi hendaknya jangan menjadikan kita lupa dan lalai akan dakwah tauhid serta tidak berminat sama sekali dengan pelajaran dan dakwah tauhid.

Kita ambil contoh, tema perbaikan akhlak, tema ini sangat bagus dan dibutuhkan kaum muslimin, akan tetapi apabila dakwah hanya ke arah akhlak, muamalah yang baik SAJA, maka ini tidak cukup. Para Nabi adalah yang paling baik akhlak dan muamalahnya, tetapi dakwah mereka tetap ditolak karena mereka dakwah tauhid dan dakwah agar menjauhi syirik.

Baca Juga: Dakwah Tauhid Memecah Belah Umat?

Dakwah utama para Nabi adalah dakwah tauhid dan dakwah menjauhi syirik. Allah berfirman,

وَلَقَدۡ بَعَثۡنَا فِي كُلِّ أُمَّةٖ رَّسُولًا أَنِ ٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ وَٱجۡتَنِبُواْ ٱلطَّٰغُوتَۖ

“Sungguh Kami telah mengutus kepada setiap umat seorang rasul; (mereka berkata), ‘Sembahlah Allah subhanahu wa ta’ala dan jauhilah thagut’.” (QS. An-Nahl: 36)

Hendaknya dakwah kita tidak terus menerus dakwah tentang akhlak dan muamalah saja, tetapi harus diiringi dengan dakwah tauhid.

Para dai sering membawa ayat dan dalil terkait dakwah yaitu ayat “Inilah jalan ku”, sebagaimana firman Allah,

ﻗُﻞْ ﻫَﺬِﻩِ ﺳَﺒِﻴﻠِﻲ ﺃَﺩْﻋُﻮ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻋَﻠَﻰ ﺑَﺼِﻴﺮَﺓٍ ﺃَﻧَﺎ ﻭَﻣَﻦِ ﺍﺗَّﺒَﻌَﻨِﻲ ﻭَﺳُﺒْﺤَﺎﻥَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﻣَﺎ ﺃَﻧَﺎ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻤُﺸْﺮِﻛِﻴﻦَ

“Katakanlah, ’Inilah jalanku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata. Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik.’” (QS. Yusuf: 108)

Maksud ayat tersebut adalah dakwah tauhid

Ibnu Katsir rahimahullah menafsirkan,

ﻭﻫﻲ ﺍﻟﺪﻋﻮﺓ ﺇﻟﻰ ﺷﻬﺎﺩﺓ ﺃﻥ ﻻ ﺇﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺣﺪﻩ ﻻ ﺷﺮﻳﻚ ﻟﻪ

“Yaitu berdakwah kepada syahadat ‘tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, tidak ada sekutu baginya’.” (Tafsir Ibnu Katsir)

Mari kita tetap dakwahkan tauhid sekaligus terus memperbaiki akhlak dan muamalah kita, hendaknya jangan tinggalkan total dakwah tauhid karena khawatir ditinggalkan manusia, ditinggalkan jamaah atau takut dakwah tauhid memecah belah persatuan kaum muslimin ketika dijelaskan tentang tauhid dan syirik.

Berikut pertanyaan diajukan kepada syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah,

بعض الناس يستعمل طريقة في الدعوة أنه يدعو إلى فضائل الأعمال، ويترك الدعوة إلى التوحيد يقول يفرِّق بين الناس ؟

“Sebagian manusia menggunakan jalan dakwah dengan fadhail amal (keutamaan beramal) dan meninggalkan dakwah tauhid karena alasan bisa memecah belah manusia.

Beliau menjawab,

لا لا، هذا غلط، هذا من جهله. إذا كان يدعو المشركين يبدأ بالتوحيد، أما إذا كان يدعو المسلمين يرغّبهم في الثبات على الحق وعلى طاعة الله ورسوله ﷺ  والحذر من المعاصي؛ لأنهم موحدون.

“Tidak benar (dakwah tauhid memecah belah), ini adalah kesalahan karena ketidaktahuan mereka. Apabila mereka berdakwah kepada orang musyrik, hendaknya memulai dengan tauhid. Apabila mendakwahkan kaum muslimin hendaknya memotivasi mereka agar kokoh dalam kebenaran (tauhid), taat kepada Allah dan rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa salam serta menjauhi maksiat karena mereka adalah ahli tauhid.” [https://binbaz.org.sa/fatwas/24510]

Baca Juga:

Demikian semoga bermanfaat

@ Lombok, Pulau Seribu Masjid

Penyusun: Raehanul Bahraen

Artikel www.muslim.or.id

🔍 Agama Adalah Nasihat, Larangan Meniup Makanan, Apa Itu Haroki, Anjuran Menuntut Ilmu, Batu Akik Hajar Aswad


Artikel asli: https://muslim.or.id/57533-tidak-berhasil-dakwah-secara-umum-tanpa-diiringi-dakwah-tauhid.html